Sabtu, 29 Oktober 2011

Jangan pernah Meremehkan Tuhan!

pada dasarnya..hampir setiap orang menganut agama.. dan di setiap agama.. pasti mempunyai TUHAN..dan tujuan kita dari menganut agama ini adalah menyembah TUHAN dan mengikuti aturannya.. betul??..

ada bermacam macam agama di belahan dunia.. dari ISLAM, KRISTEN, HINDU, BUDDHA dan banyak lagi..

ada pula orang yang menganggap bahwa TUHAN tidak ada.. biasa di sebut ATHEIS..

walau setiap orang punya keyakinan masing masing.. tapi ada saja orang yang menganggap tuhan itu kecil..bahkan kalah tenar di banding dia..dan tragisnya.. mereka yang meremehkan tuhan meninggal karna omongannya sendiri.. mau tahu siapa aja??
 


John Lennon (Personil The Beatle)
Saat interview dengan American Magazine, ia berkata “Kekristenan akan berakhir dan hilang. Saya tidak perlu menjelaskannya. Yesus sih ok, namun pengajaran-Nya terlalu sederhana. Hari ini kami jauh lebih tenar dari-Nya.” (1966).
Setelah mengatakan hal itu, John tewas ditembak penggemarnya.

Tancredo Neves (Presiden Brazil)
Selagi kampanye, ia berkata bila mendapat 500.000 suara dari anggota partainya, maka tidak ada yang dapat mendepaknya dari posisi kepresidenan, bahkan Tuhan sendiri. Ia mendapat lebih dari 500.000 suara, tapi sehari sebelum peresmian jabatannya, ia sakit dan meninggal.

Cazuza (Artis Brazil)
Dalam penampilannya di Canecia, Rio de Janeiro, sambil menghisap cerutu, ia mengebulkan asapnya ke udara sambil berkata; “Tuhan, ini untuk-Mu.
Pada umur 32, ia meninggal karena kanker paru dalam kondisi yg mengerikan.

Marilyn Monroe (Artis USA)
Ia dikunjungi Billy Graham setelah memimpin sebuah ibadah kebangkitan rohani, yang mengatakan bahwa Roh Allah mengirimnya untuk menyampaikan sesuatu. Setelah mendengarkan apa yang disampaikan Billy Graham, ia berkata, “Maaf, aku tidak memerlukan Yesus-mu!” Seminggu kemudian Marilyn ditemukan tewas di apartemennya.

Bon Scott (Ex Vocalis AC/DC)
Dalam salah satu lagu di albumnya pada tahun 1979, ia mengatakan, “Jangan hentikan aku. Aku sedang asyik berjalan ke neraka.
Pada tanggal 19 Febuari 1980, Bon Scott ditemukan meninggal karena tersedak oleh muntahnya sendiri.

Campinas (2005)
Sekelompok anak muda yang mabuk menjemput seorang gadis, teman mereka, yang ditemani Ibunya hingga masuk ke mobil. Saking kuatirnya, sang ibu berkata, “Tuhan besertamu, putriku.
Putrinya menjawab, “Boleh saja, asalkan Ia duduk di bagasi. Karena disini sudah penuh!
Beberapa jam kemudian dikabarkan mobil tersebut mengalami kecelakaan fatal. Rusak parah dan bentuknya tak dapat dikenali lagi. Anehnya, bagian bagasinya tetap utuh, bahkan ternyata sekotak telur di dalamnya tak ada satupun yang pecah. 

Kapal Titanic (1912)
Si pembuat kapal bilang dengan bangganya, "Kapal ini tidak akan dapat tenggelam, bahkan oleh Tuhan sekalipun."
Pada hari keempat pelayaran, kapal tersebut menabrak gunung es. Kemudian terbelah dua sebelum tenggelam kedalam dasar samudera atlantik yang dingin. Ironisnya kapal itu baru pertama kali berlayar.
READMORE - Jangan pernah Meremehkan Tuhan!

Kisah Mengharukan Seorang Perampok dan Anak Buta

Moore adalah seorang dokter terkenal dan dihormati, melalui tangannya sudah tak terhitung nyawa yang diselamatkan, dia tinggal disebuah kota tua di Prancis. 20 tahun yang lalu dia adalah seorang narapidana, kekasihnya mengkhianati dia lari kepelukan lelaki lain, karena emosinya dia melukai lelaki tersebut, maka dia dari seorang mahasiswa di universitas terkenal menjadi seorang narapidana, dia dipenjara selama 3 tahun.

Setelah dia keluar dari penjara, kekasihnya telah menikah dengan orang lain, karena statusnya sebagai bekas narapidana menyebabkannya ketika melamar pekerjaan menjadi bahan ejekan dan penghinaan. Dalam keadaan sakit hati, Moore memutuskan akan menjadi perampok. Dia telah mengincar di bagian selatan kota ada sebuah rumah yang akan menjadi sasarannya, para orang dewasa dirumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai malam baru pulang kerumah, didalam rumah hanya ada seorang anak kecil buta yang tinggal sendirian.

Dia pergi kerumah tersebut mencongkel pintu utama membawa sebuah pisau belati, masuk kedalam rumah, sebuah suara lembut bertanya, “Siapa itu?” Moore sembarangan menjawab, “Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci rumah kepadaku.”

Anak kecil ini sangat gembira, tanpa curiga berkata, “Selamat datang, namaku Kay, tetapi papaku malam baru sampai ke rumah, paman apakah engkau mau bermain sebentar dengan saya?” Dia memandang dengan mata yang besar dan terang tetapi tidak melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di bawah tatapan memohon yang tulus, Moore lupa kepada tujuannya, langsung menyetujui.

Yang membuat dia sangat terheran-heran adalah anak yang berumur 8 tahun dan buta ini dapat bermain piano dengan lancar, lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan gembira, walaupun bagi seorang anak normal harus melakukan upaya besar sampai ke tingkat seperti anak buta ini, setelah selesai bermain piano anak ini melukis sebuah lukisan yanag dapat dirasakan didalam dunia anak buta ini, seperti matahari, bunga, ayah-ibu, teman-teman, dunia anak buta ini rupanya tidak kosong, walaupun lukisannya kelihatannya sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan, tetapi dia melukis dengan sangat serius dan tulus.

“Paman, apakah matahari seperti ini?” Moore tiba-tiba merasa sangat terharu, lalu dia melukis di telapak tangan anak ini beberapa bulatan, “Matahari bentuknya bulat dan terang, dan warnanya keemasan.” 

“Paman, apa warna keemasan itu?” dia mendongakkan wajahnya yang mungil bertanya, Moore terdiam sejenak, lalu membawanya ketempat terik matahari, “Emas adalah sebuah warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa hangat, sama seperti kita memakan roti yang bisa memberi kita kekuatan.“ 

Anak buta ini dengan gembira dengan tangannya meraba ke empat penjuru, “Paman, saya sudah merasakan, sangat hangat, dia pasti akan sama dengan warna senyuman paman.“ Moore dengan penuh sabar menjelaskan kepadanya berbagai warna dan bentuk barang, dia sengaja menggambarkan dengan hidup, sehingga anak yang penuh imajinatif ini mudah mengerti. Anak buta ini mendengar ceritanya dengan sangat serius, walaupun dia buta, tetapi rasa sentuh dan pendengaran anak ini lebih tajam dan kuat daripada anak normal, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat.

Akhirnya, Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore tidak mungkin lagi merampok. Hanya karena kecaman dan ejekan dari masyarakat dia akan melakukan kejahatan lagi, berdiri di hadapan Kay dia merasa sangat malu, lalu dia menulis sebuah catatan untuk orang tua Kay, “Tuan dan nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel pintu rumah kalian, kalian adalah orang tua yang hebat, dapat mendidik anak yang demikian baik, walaupun matanya buta, tetapi hatinya sangat terang, dia mengajarkan kepada saya banyak hal, dan membuka pintu hati saya.”

Tiga tahun kemudian, Moore menyelesaikan kuliahnya di universitas kedokteran, dan memulai karirnya sebagai seorang dokter.

Enam tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi mata Kay, sehingga Kay bisa melihat keindahan dunia ini, kemudian Kay menjadi seorang pianis terkenal, yang mengadakan konser ke seluruh dunia, setiap mengadakan konser, Moore akan berusaha menghadirinya, duduk disebuah sudut yang tidak mencolok, mendengarkan music indah menyirami jiwanya yang dimainkan oleh seorang pianis yang dulunya buta.

Ketika Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan kehidupannya, semangat dan kehangatan Kay kecil yang buta ini yang memberikan kehangatan dan kepercayaan diri kepadanya, Kay kecil yang tinggal didalam dunia yang gelap, sama sekali tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan hidupnya, dia membuat orang menyadari betapa besar vitalitas dalam hidup ini, vitalitas dan semangat ini menyentuh ke dasar hati Moore.

Cinta dan harapan akan dapat membuat seseorang kehilangan niat melakukan kejahatan, sedikit harapan mungkin bisa menyembuhkan seorang yang putus asa, atau bahkan bisa mengubah nasib kehidupan seseorang atau kehidupan banyak orang, seperti Moore yang telah membantu banyak orang, ketika mengalami putus asa maka bukalah pintu hatimu, maka cahaya harapan akan menyinari hatimu.


READMORE - Kisah Mengharukan Seorang Perampok dan Anak Buta

Senin, 10 Oktober 2011

kisah Si Pensil Dan Si Penghapus

Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."

Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."

Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."

Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."



Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....

Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...

Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

"Hingga saat ini...

Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.

Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."

Kisah ini saya dedikasikan secara khusus kepada orang tua saya dan seluruh orang tua kalian...

PARENTS are The Most In Life
READMORE - kisah Si Pensil Dan Si Penghapus