Sabtu, 28 Juli 2012

Ketika manusia dipertanyakan tuhan? (Renungan)

Hanya orang bodoh yang gak pernah ngerti dan merasakan seperti apa itu cinta. Atau mungkin dia nggak bodoh, hanya kurang beruntung aja. Itu yang gue pikirin ketika gue melihat status-status menyebalkan dan full of sh*t bertebaran di  Facebook
 
Gue gak ngerti dengan orang-orang yang berpikir bahwa hidup ini semaunya, dan cinta itu bullshit. Apa mereka gak pernah ngaca? Bahwa nafas yang terhembus dari hidung kita, dan jantung yang berpacu tiap detiknya, serta setiap keunikan yang kita miliki, itu semua adalah bukti cinta dari Tuhan yang terlukis dan terajut rapih di selipan hati manusia.

Pernahkah mereka berpikir bahwa hidup mereka berharga? Pernahkah mereka berpikir bahwa sekalipun gak ada manusia yang menangis untuk mereka, ada TUHAN yang mengawasi mereka sambil sesekali mataNya terkurung sedih, melihat betapa kita telah menyia- nyiakan hidup yang dari padaNya.

Pernahkah lo berpikir bahwa, sebeda apapun kita terlihat, sekusut apapun kita, sebodoh apapun kita dikenal, tapi Dialah yang paling mengenal kita. Dia bahkan mengetahui setiap helai rambut kita. Dia bahkan tahu setiap inci lekukan tubuhmu. Gatal di punggung lo, dan jerawat di wajah lo.

Lo mungkin gak kenal Dia, tapi Dia mengenal diri lo sampai ke kedalaman yang tak pernah lo duga. Dia tahu ketika lo bergerak, tertawa, menangis, jatuh cinta maupun marah.



Jangan pernah menangis, atau marah kalo lo ngerasa terlahir di tempat yang salah. Jangan pernah merasa sial dengan hidup lo karena Dia telah menentukan di mana lo akan lahir dan siapa yang akan merawat lo sepanjang hidup lo
 
Jangan mempertanyakan Dia, mengenai masa depan, sebab masa depan lu aman dalam genggamanNya, karena kitalah ciptaanNya yang berharga. Dia mengetahui kita, bahkan ketika kita dirajut di dalam kandungan. Bahkan ketika kita baru bisa menangis untuk pertama kalinya. Bahkan ketika kita sedang patah hati, Dia ada, duduk di sebelah kita, dan memeluk kita dekat dengan hatiNya.
 
Lo itu ciptaannya yang indahnya tak dapat dijelaskan dan dibuat dengan cara yang luar biasa. Dan lo gak bakal tahu betapa Ia ingin memperlihatkan lo kuasaNya, kebaikanNya, dan kemurahanNya kepadamu.

Jadi syukurilah berkatNya, hidup yang daripadaNya. Dia adalah TUHAN, dan akan selalu jadi TUHAN.



Pertanyaannya adalah : Maukah kau mensyukuri keberadaanNya dan cintaNya kepadamu?
READMORE - Ketika manusia dipertanyakan tuhan? (Renungan)

Enjoy your life


Suatu hari beberapa alumni Univ. California Berkeley yg sudah bekerja dan mapan dalam karier, mendatangi Profesor kamous mereka yg kini sudah lanjut usia. Mereka membucarakan banyak hal menyangkut pekerjaan maupun kehidupan mereka. Sang Profesor lalu ke dapur dan kembali dg membawa seteko kopi panas dan disebuah mapan ia membawa bermacam2 cangkir, ada yang terbuat dari kaca, kristal, melamine, beling, plastik, keramik, tempurung kelapa, dll. Beberapa cangkir nampak indah dan mahal, tetapi ada yg bentuknya biasa2 saja dan terbuat dari bahan yang murah.
"Silahkan masing2 mengambil cangkir dan menuang kopinya sendiri", sang prof mempersilahkan tamu2nya. Setelah masing2 sudah memegang cangkir berisi kopi, Profesor itu berkata, :"Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan yang tertinggal kini hanya cangkir murah dan tidak begitu menarik." Memilih yang terbaik adalah hal yang normal, tetapi sebenarnya disitulah persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus, perasaan kalian menjadi terganggu, kalian mulai melihat cangkir2 yang dipegang orang lain dan membandingkannya dg cangkir yg kalian pegang. Pikiran kalian terfokus kepada cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya melaikan kopinya. "Sesungguhnya kopi itu adalah kehidupan kita, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, uang dan posisi yg kita miliki.
Jangan pernah membiarkan wadah dari kopi mempengaruhi kopi yg kita nikmati. Orang boleh saja menaruh kopi dlm gelas kristal yg sangat mahal dan indah, tetapi belum tentu mereka dapat merasakan nikmat dari kopi tersebut. Artinya, ada sebagian orang yg menurut penglihatan jasmaniah kita mereka begitu beruntung dan bahagia, tetapi belum tentu mereka dapat menikmati indahnya karunia kehidupan yg di berikan..... Dan berbahagialah orang yg meminum kopi dg cangkir dr kristal yg sangat indah lg mahal.....tentu semua akan di hisab....
READMORE - Enjoy your life

Rabu, 25 Juli 2012

Renungan.. IBU...

 Source : Facebook

Ibuku hanya memiliki satu kaki dan mata. Aku membencinya sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di rumah tetanggaku dan berjualan kue di sekolahku, untuk membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan diri. Ibuku terdiam hanya memandang.

Keesokan harinya di sekolah. ”Ibumu hanya punya satu kaki dan satu mata. ?!?!” Iieeeeee, jerit seorang temanku. Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, “Bu, Mengapa Ibu tidak punya satu kaki dan satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!” Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini. Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.

Malam itu. Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku
sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. Ia memandangku sejenak, dan kemudian berlalu dengan kaki pincang. Akibat perkataanku tadi, hatinya tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu kaki dan matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.

Kemudian aku belajar dengan tekun, ibuku terus bekerja membelikanku baju, buku sekolah, membayar uang sekolah. Dan akhirnya aku lulus dan mendapat beasiswa masuk perguruan tinggi. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Jakarta untuk menuntut ilmu. Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku.

Kebahagian ini bertambah terus dan terus, ketika ibuku datang ke rumahku. Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku. Dengan terlihat kepanasan di wajahnya, berkeringat dan terengah-engah dengan kaki dan mata satunya. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat bentuk ibuku yang gak karu-karuan. Kataku, “Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!!” ”Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku! !” ”KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!” Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat,” dan ia pun berlalu dengan tongkat kakinya. Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.

Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Jakarta. Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor. Akupun pergi ke sana. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja.

Di sana, kutemukan ibuku tergeletak dilantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya. Sepucuk surat untukku. ”Anakku..Kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan aku tidak akan pergi ke Jakarta lagi. Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sekali ? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau. Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan keadaan cacat fisiku.

Kau tahu, ketika kau masih dalam kandungan ibu mengalami kecelakaan , ketika ibu masih hamil seseorang telah dengan sengaja menabrak kaki ibu hingga patah. Tetapi untung kandungan ibu selamat, akhirnya ibu melahirkan bayi lucu yaitu kamu, tetapi sayang tuhan hanya memberikan mu satu mata .Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan mata satu. Maka aku berikan mata satuku kepadamu,. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, ditempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu. Ketika kau marah padaku.. Aku hanya membatin sendiri, “Itu karena ia mencintaiku” Anakku! Oh, anakku!”

Akupu menangis sekeras dan memeluk ibuku erat-erat meminta maaf, namun sayang ternyata Ibuku sudah beberapa jam lalu meninggal dalam kesendiriannya.

Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu untuk mendoakan ibu Anda!
READMORE - Renungan.. IBU...