Minggu, 23 Juni 2013

Apa itu politik?

 Seorang anak kecil bertanya pada ayahnya:
"ayah, dapatkah kau jelaskan apakah itu politik itu?"
ayah berkata, "Nak, aku akan menjelaskan seperti ini:
aku adalah pencari nafkah bagi keluarga, jadi sebutlah aku KAPITALISME.

ibumu, dia adalah pengatur keuangan, sehingga kita sebut dia PEMERINTAH.
kami disini untuk memenuhi kebutuhanmu sehingga kau disebut RAKYAT.
bibi pembantu kita anggap sebagai BURUH.
sekarang adikmu yang masih bayi di sebut MASA DEPAN.
sekarang pikirkan lah hal ini dan pertimbangkanlah apakah ini masuk akal bagimu".

Anak tersebut masuk ke kamarnya dan memikirkan apayang baru saja ayahnya katakan. tengah malam, dia mendengar adiknya menangis, lalu dia bangun dan memeriksanya, dan dia menemukan adiknya basah kuyup dan kotor karena adiknya pipis dan buang air besar. anak itu lantas pergi ke kamarorang tuanya dan melihat ibunyasedang tidurn nyenyaksambil mendengkur.

dia tak ingin membangunkan ibunya. karenanya, ia pergi ke kamar pembantu. pintunya terkunci, dan diamengintip dari lubang kunci dan alamakk...
dia melihat ayahnya sedang bercinta dengan pembatunya.
dia menyerah dan kembali ke kamarnya. pagi berikutnya, anak kecil itu berkata pada ayahnya,

"kurasa sekarang aku sudah mengerti apa itu politik.",
ayah menjawab, "Bagus, nak, ceritakanpadaku pendapatmu tentang politik.",
si anak segera menjawab, "Ketika kapitalisme sedang memanfaatkan buruh, pemerintah tidur, Rakyat hanya bisa menonton dan bingung melihat MASA DEPAN berada dalam kesulitan besar. =)) =D

maaf ayah .. aku terpaksa menggunakan "bahasa Politik" karena tidak ingin mengecewakan pemerintah?!?!

READMORE - Apa itu politik?

Rabu, 19 Juni 2013

Pinter Manajemen dengan cerita ini

Pada suatu hari terjadi perampokan di sebuah bank. Perampok berteriak kepada semua orang di bank, jangan bergerak !!! uang ini semua milik Negara, hidup anda adalah milik anda semua orang di bank kemudian tiarap. Hal ini disebut ”Mind Changing Concept”, yaitu merubah cara berpikir. Semua orang berhasil merubah cara berfikir dari cara yang biasa menjadi cara kreatif.

Lalu salah satu nasabah perempuan yang bohay mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, yang sopan mbak !!! ini perampokan, bukan perkosaan. Hal ini disebut ”Being Professional”, yaitu bertindak profesional. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari Universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD, bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita. Lalu perampok tua menjawab, dasar bo*oh, uang yang kira rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita di TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok. Hal ini disebut ”Experience”, yaitu pengalaman. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari Universitas.

Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tetapi kepala cabang berkata, tunggu dulu, kita ambil dulu 10 miliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok. Hal ini disebut ”Swim With The Tide”, yaitu ikuti arus. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata, alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan. Hal ini disebut ”Killing Boredom”, yaitu menghilangkan kebosanan. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pada rutinitas setiap hari.

Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka, kita susah payah merampok cuma dapat 20 miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 miliar 
READMORE - Pinter Manajemen dengan cerita ini

Senin, 10 Juni 2013

Sebotol racun untuk semangat hidup


Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.”

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.”

“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.

“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.”

Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun.

Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya. Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”

Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.

Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya.

Istrinya yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya sayang?”

Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.

Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur sudah ia minum?

Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin. Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau sudah sembuh.”

“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju ketenangan”.
READMORE - Sebotol racun untuk semangat hidup

Sabtu, 08 Juni 2013

Baca ini sejenak..

Seorang mandor bangunan yg berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yg lagi bekerja di bawah...

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agarsi pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di sebelah si pekerja.

Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tsb dan melanjutkan pekerjaannya.

Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor...

Cerita di atas sama dengan kehidupan kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi"dunia" kita.

Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kpd NYA,
Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang···

Adapun yang bilang ··· kita lagi "HOKI!"

Yang lebih buruk lagi kita menjaditakabur dengan rejeki milik Allah.

Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yg kita sebut musibah ...! agar kita mau menoleh kepada-NYA.

Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum Allah melemparkan batu kecil.
READMORE - Baca ini sejenak..