Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 November 2014

Pemenang Kehidupan


Pemenang Kehidupan
Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel.
“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri.”
Sahabat, Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.
Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.
“Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.
READMORE - Pemenang Kehidupan

Senin, 05 Agustus 2013

Sudahkah anda memuji Seseorang Hari Ini?

Ini kisah nyata tentang seorang penyanyi terkenal di Eropa, wanita bersuara bagus. Dia bersuamikan seorang pemusik dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, birama, dan hal lain di bidang musik, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika istrinya menyanyi.
Kalau istrinya menyanyi, selalu saja ada komentar dan krikik seperti: bagian depan kurang tinggi. Lain kali ia berkata, bagian ini kurang pelan. Kali lain dia mengkritik ‘bagian akhir harusnya “kres” .. naik sedikit. Selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan kalau isterinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya wanita ini malas menyanyi, dia berkeputusan “Wah, tidak usah menyanyi saja, jika semua salah. Malah kadang menjadi pertengkaran. ..

Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dangan tukang ledeng. Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu istrimya bersuara bagus dan dia selalu memuji istrinya kalau bernyanyi.
Suatu ketika istrinya bertanya,”Pa, bagaimana laguku?
Dia menjawab antusias, “Ma, kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah tuli karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng, gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang hari kalau saya bekerja. Sebelum saya menikah denganmu, saya sering mimpi dan terngiang-ngiang suara gergaji yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering mendengar engkau menyanyi, lagumulah yang terngiang-ngiang.
Istrinya sangat bersuka cita, tersanjung. Hal itu membuatnya gemar bernyanyi, bernyanyi dan bernyanyi. Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia sudah berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorongnya sehingga dia mulai merekam dan mengeluarkan kaset volume pertama dan ternyata disambut baik oleh masyarakat.
Wanita ini akhinya menjadi penyanyi terkenal, dan dia terkenal bukan pada saat suaminya ahli musik, tetapi saat suaminya seorang tukang ledeng, yang memberinya sedikit demi sedikit pujian ketika dia menyanyi.
Sedikit pujian bisa memberikan dorongan semangat dan pengakuan sehingga melakukan yang lebih baik lagi.
Sedikit pujian membuat seseorang membuat seseorang mencapai prestasi terbaik mereka.
Sudahkah anda memuji Seseorang Hari Ini?
READMORE - Sudahkah anda memuji Seseorang Hari Ini?

Kamis, 25 Juli 2013

Kisah Christopher Colombus dan Sebutir Telur

Kisah Christopher Colombus dan Sebutir Telur ini terjadi ketika tak lama setelah sang penjelajah menemukan benua baru, benua Amerika. Karena penemuan besarnya ini, ia di puji oleh raja dan banyak di sanjung oleh rakyatnya, serta ia pun diangkat menjadi bangsawan kehormatan kerajaan. Hampir semua orang memuja namanya karena penemuannya tersebut telah membawa perubahan besar dalam hal kehidupan dan kemajuan eropa dengan perkembangan jalur penjelajahan, sehingga mempermudah penyebaran penduduk, pemukiman baru serta penyediaan sumber kekayaan mineral.




Christopher Colombus menemukan benua Amerika dengan tidak sengaja ketika mencari jalan dari Eropa ke Timur. Saat itu ia yakin dapat menemukan jalur menuju Asia timur dengan cara berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik. Namun semua expedisinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit oleh karenanya ia meminta ratu Isabella I untuk mensponsori perjalannya. Ia berangkat dari spanyol 3 Agustus 1492, Sebuah pelayaran yang sangat panjang, sehingga awak kapal merasa takut dan ingin kembali. Namun Colombus dengan tekadnya mengatakan, Tidak! Perjalanan mesti diteruskan, sekali layar terkembang pantang digulung. Dan akhirnya Amerika di temukan.



Namun tidak semua orang senang rupanya, ternyata ada beberapaa orang yang memang sinis dan iri terhadap hasil kerja kerasanya. Pada suatu ketika, saat sedang terjadi jamuan makan malam dimana para tamu undangan datang menghadiri acara penobatan Christopher Colombus, tersirat dan terdengar sayup sayup suara yang menghina sang penjelajah. 'Siapa dia?, dia hanya berlayar, ia hanya kebetulan menemukan benua tersebut. Apa hebatnya, semua orang bisa ko menemukannya' dan lain sebagainya menjatuhkan dan meremehkan beliau.

Akhirnya dengan bijak beliau tampil dan mengatakan 'kalau kalian merasa hebat dan mampu, boleh lah kita lakukan sedikit tantangan' kemudian ia melanjutkan 'kalau memang kalian bisa mendirikan telur rebus ini di meja, maka aku mengakui kekuranganku dan pendapat kalian benar tentang aku. Serta akan ku serahkkan semua kekayaan dan gerlar kehormatannku'

Akhirnya mereka menerima tantangan dan berusaha mendirikan telur rebus tersebut di meja. Lewat berbagai gaya dan upaya di coba namun tidak ada yang bisa. Terlur yang hampir bulat (berbentuk elips) tersebut tidak ada seorang pun yang mampu mendirikannya. Sampai akhirnya mereka menyerah dan memberikannya kepada beliau.

Akhirnya Christopher Colombus tampil, lalu mengengam telur dengan tangan kanannya, lalu dengan tangan kirinya menghentakan sedikit pada bagian atas telur tesebut. Sehingga telur tersebut remuk sedikit pada bagian bawah dan memberikan ruang (datar) untuk menopang si telur agar dapat berdiri tegak. Lalu mereka yang sinis pun tak kalau sewotnya dan berkata 'Kalau Seperti Itu si Saya Juga Bisa'. Christopher Colombus dengan bijak berkata 'Kalau memang bisa, kenapa tidak kalian lakukan?'


Renungan 

Terkadang kita melihat hasil karya orang lain dari ujungnya saja, hanya dari hasilnya tanpa melihat perjuangan mereka mendapatkannya. Akhirnya yang datang adalah rasa iri dan dengki, tidak suka dan cenderung meremehkan orang lain. Padahal kalau kita mau melihat bagaimana ia memperolehnya, kita akan perpikir duakali untuk merendahkannya.

Misalnya kita melihat pemilik warung makanan di pingir jalan, 'hebat ya, cuma danggang gitu aja bisa laris manis.' Tapi kita tidak melihat perjuangan dia ketika merintisnnya, ketika kesulitan modal, ketika di usir kantibnas, ketika hujan dan harus mengulung semua daganganya, belum lagi menghadapi preman dan lain sebagainya. Kita cuma melihat di akhirnya saja, di kala ia berhasil.
Iri terhadap sesuatu itu wajar, namun sebaiknya rasa iri tersebut di imbangi dengan kerja keras untuk memotifasi diri kita agar bisa sepertinya, bukan malah meremehkannya.

Christopher Colombus juga mengajarkan kepada kita akan pentingya sebuah tindakan, bukan hanya ucapan. Mengambil istilan ngetren kali ini talk less, do more!

READMORE - Kisah Christopher Colombus dan Sebutir Telur

Minggu, 23 Juni 2013

Apa itu politik?

 Seorang anak kecil bertanya pada ayahnya:
"ayah, dapatkah kau jelaskan apakah itu politik itu?"
ayah berkata, "Nak, aku akan menjelaskan seperti ini:
aku adalah pencari nafkah bagi keluarga, jadi sebutlah aku KAPITALISME.

ibumu, dia adalah pengatur keuangan, sehingga kita sebut dia PEMERINTAH.
kami disini untuk memenuhi kebutuhanmu sehingga kau disebut RAKYAT.
bibi pembantu kita anggap sebagai BURUH.
sekarang adikmu yang masih bayi di sebut MASA DEPAN.
sekarang pikirkan lah hal ini dan pertimbangkanlah apakah ini masuk akal bagimu".

Anak tersebut masuk ke kamarnya dan memikirkan apayang baru saja ayahnya katakan. tengah malam, dia mendengar adiknya menangis, lalu dia bangun dan memeriksanya, dan dia menemukan adiknya basah kuyup dan kotor karena adiknya pipis dan buang air besar. anak itu lantas pergi ke kamarorang tuanya dan melihat ibunyasedang tidurn nyenyaksambil mendengkur.

dia tak ingin membangunkan ibunya. karenanya, ia pergi ke kamar pembantu. pintunya terkunci, dan diamengintip dari lubang kunci dan alamakk...
dia melihat ayahnya sedang bercinta dengan pembatunya.
dia menyerah dan kembali ke kamarnya. pagi berikutnya, anak kecil itu berkata pada ayahnya,

"kurasa sekarang aku sudah mengerti apa itu politik.",
ayah menjawab, "Bagus, nak, ceritakanpadaku pendapatmu tentang politik.",
si anak segera menjawab, "Ketika kapitalisme sedang memanfaatkan buruh, pemerintah tidur, Rakyat hanya bisa menonton dan bingung melihat MASA DEPAN berada dalam kesulitan besar. =)) =D

maaf ayah .. aku terpaksa menggunakan "bahasa Politik" karena tidak ingin mengecewakan pemerintah?!?!

READMORE - Apa itu politik?

Rabu, 19 Juni 2013

Pinter Manajemen dengan cerita ini

Pada suatu hari terjadi perampokan di sebuah bank. Perampok berteriak kepada semua orang di bank, jangan bergerak !!! uang ini semua milik Negara, hidup anda adalah milik anda semua orang di bank kemudian tiarap. Hal ini disebut ”Mind Changing Concept”, yaitu merubah cara berpikir. Semua orang berhasil merubah cara berfikir dari cara yang biasa menjadi cara kreatif.

Lalu salah satu nasabah perempuan yang bohay mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, yang sopan mbak !!! ini perampokan, bukan perkosaan. Hal ini disebut ”Being Professional”, yaitu bertindak profesional. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari Universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD, bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita. Lalu perampok tua menjawab, dasar bo*oh, uang yang kira rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita di TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok. Hal ini disebut ”Experience”, yaitu pengalaman. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari Universitas.

Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tetapi kepala cabang berkata, tunggu dulu, kita ambil dulu 10 miliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok. Hal ini disebut ”Swim With The Tide”, yaitu ikuti arus. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata, alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan. Hal ini disebut ”Killing Boredom”, yaitu menghilangkan kebosanan. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pada rutinitas setiap hari.

Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka, kita susah payah merampok cuma dapat 20 miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 miliar 
READMORE - Pinter Manajemen dengan cerita ini

Senin, 10 Juni 2013

Sebotol racun untuk semangat hidup


Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.”

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.”

“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.

“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.”

Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun.

Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya. Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”

Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.

Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya.

Istrinya yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya sayang?”

Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.

Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur sudah ia minum?

Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin. Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau sudah sembuh.”

“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju ketenangan”.
READMORE - Sebotol racun untuk semangat hidup

Sabtu, 08 Juni 2013

Baca ini sejenak..

Seorang mandor bangunan yg berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yg lagi bekerja di bawah...

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agarsi pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di sebelah si pekerja.

Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tsb dan melanjutkan pekerjaannya.

Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor...

Cerita di atas sama dengan kehidupan kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi"dunia" kita.

Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kpd NYA,
Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang···

Adapun yang bilang ··· kita lagi "HOKI!"

Yang lebih buruk lagi kita menjaditakabur dengan rejeki milik Allah.

Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yg kita sebut musibah ...! agar kita mau menoleh kepada-NYA.

Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum Allah melemparkan batu kecil.
READMORE - Baca ini sejenak..

Sabtu, 18 Mei 2013

5 Menit Yang Berarti

Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. “Tuh.., itu putraku yang di situ,” katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata ibu itu berbinar, bangga.

“Wah, bagus sekali bocah itu,” kata bapak di sebelahnya. “Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,” sambungnya, memperkenalkan.¬ Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. “Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?” Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, “Kalau lima menit lagi,boleh ya, Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok,yaaa…?”

Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. “Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?” Lagi-lagi Jack memohon, “Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?” pintanya sambil menggaruk-garuk¬ kepalanya. Pria itu bersenyum dan berkata, “OK-lah, iyalah…”

“Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar,” ibu yang di sampingnya, dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu. Pria itu membalas senyum, lalu berkata, “Putraku yang lebih tua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John. Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. Ia pikir, ia dapatlima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, saya lah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah bahagianya….”

Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat prioritas. Berikanlah pada seseorang yang kau kasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan menyesal selamanya. Prioritas apa yang Anda miliki saat ini?
READMORE - 5 Menit Yang Berarti

Sabtu, 11 Mei 2013

Mari Berbagi Kebahagiaan

Bahagia itu mudah, bahagia itu sederhana, apalagi kalau kita berbagi kebahagian untuk sesama. Caranya gampang kok, dari hal-hal yang kecil saja. Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin menurut kita sepele, tapi membuat orang lain merasa dihargai, merasa bahagia mendapatkannya, merasa banyak deh. Langsung aja cek hal-hal kecil/sepele yang membuat orang lain merasa bahagia

1. Menyapa
simpel sih gan
kite kenal, ya udah kalo ketemu, kalo papasan, kalo apa aja dah, saling tegur sapa akan membuat orang lain senang, merasa dihargai. Menyapa itu banyak macam dan caranya gan bisa panggil namanya, bisa lewat sms, telpon, kalo ga punya pulsa ya beli, atau cuma sekedar bilang "HAI". Mudah kan?


Ni lihat dari tukang becak sampai presiden kite pun, hobinya menyapa

2. Berbagi Senyumansiapa sih yang ga bisa senyum? siapa sih yang ga mau disenyumin? apelagi sama cewe atau cowo idaman
Apa salahnya kita berbagi senyuman buat orang lain gan, dengan kita tersenyum kita bisa kelihatan lebih fresh, semangat, cakep pastinya, bonusnya orang lain bisa ikutan senyum. Itung2 amal gan, gratis pula


ni bayi sampe kakek-kakek aje tersenyum

3. Memberi Bantuan KecilBantuan kecil seperti mengambilkan bolpoin jatuh, mengambilkan saputangan jatuh (kayak di pelem2 tuh), memberikan informasi kalau resleting kebuka, memberitahukan kalau ada belek, banyak deh yang menurut kita sepele tapi ya lagi2 itu membahagiakan orang lain
4. Mengucapkan Terima KasihSering kita terlupa gan untuk sekedar menganggukkan kepala, tersenyum, dan mengucap terima kasih kepada seseorang saat kita ditolong, diberi informasi, ataupun diberi nasehat, entah terlupa, gengsi/malu, atau memang gak sadar. Padahal ucapan, senyuman, dan anggukan kepala ini membuat orang lain merasa dihargai gan, dan membuat orang tersebut senang atau bahagia tentunya. Yok kita biasain

READMORE - Mari Berbagi Kebahagiaan

Sabtu, 13 April 2013

Mau sukses? Jadilah bayi!

Ketika dulu Anda masih bayi, hampir semua barang pasti Anda mau masukin ke dalam mulut. Apakah barang itu tajam atau lebih besar dari mulut Anda,.. Anda punya keyakinan yang besar bahwa Anda akan bisa menaklukan barang itu, seolah-olah Anda ngga punya rasa takutnya.

Ketika umur 5 tahun, ketika ditanya sama orang tua atau paman dan bini, “Nanti kalau besar, kamu mau jadi apa?” Jawaban Anda ngga jauh-jauh dari, “Saya mau jadi Presiden”, “Saya mau jadi Astronot”, “Saya mau jadi Polisi”, “Saya mau jadi Pemadam Kebakaran”, “Saya mau jadi Dokter”, dan seterusnya.

Padahal.. kalau mau ditelaah, waktu umur segitu, Anda mana tau gimana caranya jadi Presiden, Astronot, Polisi, Pemadam Kebakaran, dan Dokter?! Emangnya gampang untuk bisa jadi profesi-profesi itu?
Semakin Anda beranjak dewasa, semakin ‘kecil’ cita-cita yang ingin dicapai. Yang tadinya mau jadi Presiden, akhirnya kalau ditanya mau jadi apa, jawabannya, “Hmm.. ngga tau.” Nah jawaban ini biasanya dilontarkan oleh mereka yang takut gagal. Mereka ngga mau pasang target, karena takut ngga bisa mencapainya.. takut ‘sakit’.

Kenapa, semakin otak manusia beranjak dewasa, semakin besar dan berkembang, kok malah semakin takut dalam membuat target? Bukankah justru seharusnya kita lebih pintar, dan lebih tahu gimana caranya untuk menggapai cita-cita?

Saya perhatikan, orang-orang sukses itu adalah orang-orang yang ngga punya rasa takut. Mereka ngga takut dalam bermimpi. Mereka ngga takut dalam men-set target. Mereka ngga takut dalam mengambil langkah pertama. Mereka ngga takut gagal. Mereka ngga takut ketika berhadapan dengan rintangan. Mereka ngga takut dicemooh orang lain ketika melakukan hal-hal yang mereka yakini. Dan masih banyak lainnya..

Mau sukses? Jadilah bayi!
READMORE - Mau sukses? Jadilah bayi!

Jumat, 08 Maret 2013

8 Kode Etik Para Samurai Jepang


Sekilas Tentang Samurai :

Samurai adalah perwira militer kelas elit pada masa praindustri di Jepang. Samurai bekerja untuk majikan atau tuan tanah yang disebut daimyo, sedangkan samurai yang tak memiliki majikan disebut ronin. Samurai memilki seperangkat aturan atau kode etik yang disebut bushido


1. Gi (義 – Integritas) = Menjaga Kejujuran.



“Seorang ksatria harus paham betul tentang yang benar dan yang salah, dan berusaha keras melakukan yang benar dan menghindari yang salah. Dengan cara itulah bushido biasa hidup.” (Kode Etik Samurai) 
Seorang Samurai senantiasa mempertahankan etika, moralitas, dan kebenaran. Integritas merupakan nilai Bushido yang paling utama. Kata integritas mengandung arti jujur dan utuh.

Keutuhan yang dimaksud adalah keutuhan dari seluruh aspek kehidupan, terutama antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam falsafah bushido, dan merupakan dasar bagi insan manusia untuk lebih mengerti tentang moral dan etika.

2. Yū (勇 – Keberanian) = Berani dalam menghadapi kesulitan.



“Pastikan kau menempa diri dengan latihan seribu hari, dan mengasah diri dengan latihan selama ribuan hari”. (Miyamoto Musashi) 

Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercayai meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. Keberanian juga merupakan ciri para samurai, mereka siap dengan risiko apapun termasuk mempertaruhkan nyawa demi memperjuangkan keyakinan.

Keberanian mereka tercermin dalam prinsipnya yang menganggap hidupnya tidak lebih berharga dari sebuah bulu. Namun demikian, keberanian samurai tidak membabibuta, melainkan dilandasi latihan yang keras dan penuh disiplin.


3. Jin (仁 – Kemurahan hati) = Memiliki sifat kasih sayang.



“Jadilah yang pertama dalam memaafkan.”(Toyotomi Hideyoshi)

Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin (yin) dan feminin (yang) . Jin mewakili sifat feminin yaitu mencintai. Meski berlatih ilmu pedang dan strategi berperang, para samurai harus memiliki sifat mencintai sesama, kasih sayang, dan peduli.

Kasih sayang dan kepedulian tidak hanya ditujukan pada atasan dan pimpinan namun pada kemanusiaan. Sikap ini harus tetap ditunjukan baik di siang hari yang terang benderang, maupun di kegelapan malam. Kemurahan hati juga ditunjukkan dalam hal memaafkan.


4. Rei (礼 – Menghormati) = Hormat kepada orang lain.



“Apakah kau sedang berjalan, berdiri diam, sedang duduk, atau sedang bersandar, di dalam perilaku dan sikapmu lah kau membawa diri dengan cara yang benar-benar mencerminkan prajurit sejati. (Kode Etik Samurai) 

Seorang Samurai tidak pernah bersikap kasar dan ceroboh, namun senantiasa menggunakan kode etiknya secara sempurna sepanjang waktu.Sikap santun dan hormat tidak saja ditujukan pada pimpinan dan orang tua, namun kepada tamu atau siap pun yang ditemui. Sikap santun meliputi cara duduk, berbicara, bahkan dalam memperlakukan benda ataupun senjata.

5. Makoto atau (信 – Shin Kejujuran) dan tulus-iklas = Bersikap Tulus dan Ikhlas.



“Samurai mengatakan apa yang mereka maksudkan, dan melakukan apa yang mereka katakan. Mereka membuat janji dan berani menepatinya.” (Toyotomi Hideyoshi)

“Perkataan seorang samurai lebih kuat daripada besi.” (Kode Etik Samurai)

Seorang Samurai senantiasa bersikap Jujur dan Tulus mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran.Para ksatria harus menjaga ucapannya dan selalu waspada tidak menggunjing, bahkan saat melihat atau mendengar hal-hal buruk tentang kolega.

6. Meiyo (名誉 – Kehormatan) = Menjaga kehormatan diri.



“Jika kau di depan publik, meski tidak bertugas, kalau tidak boleh sembarangan bersantai. Lebih baik kau membaca, berlatih kaligrafi, mengkaji sejarah, atau tatakrama keprajuritan.” (Kode Etik Samurai) 

Bagi samurai cara menjaga kehormatan adalah dengan menjalankan kode bushido secara konsisten sepanjang waktu dan tidak menggunakan jalan pintas yang melanggar moralitas.Seorang samurai memiliki harga diri yang tinggi, yang mereka jaga dengan cara prilaku terhormat. Salah satu cara mereka menjaga kehormatan adalah tidak menyia-nyiakan waktu dan menghindari prilaku yang tidak berguna.

7. Chūgo (忠義 – Loyal) = Menjaga Kesetiaan kepada satu pimpinan dan guru. 



“Seorang ksatria mempersembahkan seluruh hidupnya untuk melakukan pelayanan tugas.” (Kode Etik Samurai) 

Kesetiaan ditunjukkan dengan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kesetiaan seorang ksatria tidak saja saat pimpinannya dalam keadaan sukses dan berkembang.Bahkan dalam keadaaan sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, pimpinan mengalami banyak beban permasalahan, seorang ksatria tetap setia pada pimpinannya dan tidak meninggalkannya.Puncak kehormatan seorang samurai adalah mati dalam menjalankan tugas dan perjuangan.

8. Tei (悌 – Menghormati Orang Tua) = Menghormati orang tua dan rendah hati.



“Tak peduli seberapa banyak kau menanamkan loyalitas dan kewajiban keluarga di dalam hati, tanpa prilaku baik untuk mengekspresikan rasa hormat dan peduli pada pimpinan dan orang tua, maka kau tak bisa dikatakan sudah menghargai cara hidup samurai. (Kode Samurai).”

Samurai sangat menghormati dan peduli pada orang yang lebih tua baik orang tua sendiri, pimpinan, maupun para leluhurnya.Mereka harus memahami silsilah keluarga juga asal-usulnya.Mereka fokus melayani dan tidak memikirkan jiwa dan raganya pribadi.

Itulah ke delapan nilai atau etika yang dianut oleh para samurai. Mengagumkan bukan?! 

   
Jadi kesimpulannya, Jika mendalami lebih jauh tentang kode etik para samurai, maka kita akan menemukan bahwa dibalik ketangkasan seorang samurai dalam memainkan pedang dan strategi bertempur, sesungguhnya mereka diarahkan untuk hidup dalam ketenangan jiwa dan keyakinanan hati. Prinsip ini betul-betul ditanamkan ke dalam pikiran dan hati seorang samurai, sehingga mereka senantiasa menghidupkan hati sebagai sumber cahaya dan keyakinan diri.

Hal yang paling mendasar dalam prinsip samurai adalah ajaran untuk senantiasa hidup dengan kejujuran terhadap diri sendiri; jika tidak, mereka dianggap belum benar-benar menjalani hidup secara utuh.

Ajaran tersebut meski tampak sederhana namun sesungguhnya sangat bermakna dan membawa kedamaian dalam hati setiap samurai. Jika telah jujur pada diri sendiri, maka secara spontan mereka pun akan jujur pada siapapun.

Walau di samurai terdapat tradisi bunuh diri (menurut ane sisi negatif), tapi alangkah baik yang kita ambil adalah makna dari segi positif delapan etika diatas.
READMORE - 8 Kode Etik Para Samurai Jepang