Kamis, 03 November 2011

Sepasang sepatu

"Baiklah memberi bila diminta, tapi lebih baik memberi tanpa diminta, melalui pengertian.
Dan dengan tangan terbuka mencari seorang yang akan menerima membawa kebahagiaan lebih besar daripada sekadar memberi." 

- Kahlil Gibran-

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ +++++++


Suatu sore,seorang mahasiswa berjalan bersama dosennya.
Ketika mereka melihat sepasang sepatu butut di tepi jalan.
Mereka yakin sepatu tersebut milik seorang pekerja rendahan yang bekerja dihutan.

Sang mahasiswa berpaling pada dosennya seraya berkata,
"Mari kita sembunyikan sepatunya,lalu kita bersembunyi dibalik semak-semak dan
melihat apa yang terjadi kemudian." 

Dosen itu menjawab,"Sobatku, kita tidak seharusnya bersenang-senang dengan
mengorbankan orang miskin.
Engkau dapat melakukan sesuatu yang lebih baik,
dan itu akan mendatangkan kesenangan besar dalam dirimu.
Caranya adalah memasukkan uang kedalam kedua sepatu bututnya.
Setelah itu kita bersembunyi untuk melihat reaksi orang tersebut." 

Mahasiswa itu pun melakukan apa yg dikatakan dosennya,
lalu mereka bersembunyi di balik semak-semak.

Tak lama kemudian, si empunya sepatu keluar dari hutan dan
bergegas mengambil sepatunya.
Ketika memasukkan salah satu kakinya,ia merasakan ada benda yg mengganjal.
Ia pun merogoh ke dalam sepatu.
Ia nampak terkejut dan terheran karena ada uang dalam sepatunya.
Ia memegang sambil menatap uang tersebut,
lalu melihat ke sekeliling apakah ada org di sekitarnya.
Tapi,ia tidak melihat seorangpun disana.
Lalu ia memasukkan uang tersebut kekantongnya,sambil memasang sepatu lainnya.
Tapi, lagi-lagi ia terkejut karena ada uang dalam sepatunya yang satu lagi.

Perasaan haru menguasainya, ia jatuh tersungkur dan menengadah ke atas.
Doa ucapan syukur terdengar jelas dari mulutnya.
Ia berbicara mengenai istrinya yang sakit, serta anaknya yang kelaparan karena tak ada uang.
Ia bersyukur atas kemurahan yang Tuhan berikan melalui orang yg ia tidak ketahui. 


Melihat hal itu,sang mahasiswa meneteskan airmata.
Ia berpaling pada dosennya seraya berkata,
"Kau telah memberiku pelajaran yang tak kan kulupakan.
Kini aku mengerti bahwa lebih berbahagia memberi daripada menerima".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar