Sabtu, 05 Januari 2013

Realita


Realita… satu kata namun mempunyai arti dan makna yang sangat luas, banyak orang yang mengartikan realita adalah “kenyataan” namun jawaban tersebut saya anggap nanggung. Tidak salah namun juga tidak benar. “Jadi clays, Realita itu apaan sih” sabar sobat, saya akan segera membahasnya


Menurut saya “Realita” adalah sesuatu yang sudah terjadi dan yang sedang kita hadapi/perjuangakn saat ini juga. Cangkupan dari realita adalah ‘SAAT INI JUGA’, BUKAN sesuatu yang letaknya berada di masa depan.” knapa?” karna sesuatu yang kita hadapi sekarang sebagai “Realita” akan menjadi akibat di masa depan. Banyak orang yang meremehkan “Realita” dan takut bila menghadapi “Realita” akibatnya orang tersebut akan berusaha menghindari realita dan berfokus satu titik kepada masa depan yang tak menentu seperti terlalu sibuk memikirkan masa depan, namun sama sekali tidak memikirkan apa yang sedang ia hadapai saat ini juga.

SEBAB = REALITA | AKIBAT= MASA DEPAN | AKIBAT SELALU TERJADI BILA ADA SEBAB,AKIBAT TIDAK BISA BERDIRI SENDIRI.

jadi Realita saat ini dapat menunjukan gambaran di masa depan, Setuju?


saya kasih analogi sederhana ya…


“Pemuda di Medan Perang”

Misalnya anda sedang berperang, di depan anda sudah ada orang dengan baju besi dan menggunakan kampak sebagai senjata. Dari awal anda di beri pertintah untuk membunuh pemimpin dari pasukan lawan. Namun sayangnya karna anda terlalu berpikir bagaimana caranya membunuh pemimpin dari pasukan lawan, anda lupa untuk memikirkan bagaimana cara mengalahkan orang dengan baju besi yang persis di hadapan anda. Karna konsentrasi anda terbelah menjadi dua, karena memikirkan cara untuk membunuh pemimpin lawan dan menghadapi orang berbaju besi di depan anda kini anda sudah mati terbunuh karena lengah. Ya anda Tewas akibat menyepelekan apa yang ada di hadapan anda saat ini.

Ok my friend Have you got the point? bila anda sudah mengerti, itu artinya anda benar-benar berkonsentrasi dalam membaca artikel yang saya buat ini. Bila anda belum mengerti,saya akan menyimpulkannya lagi

jika lengah dan terlalu menyepelekan realita, anda bisa dapat suatu masalah yang besar. Akibatnya tujuan yang sudah anda planning sejak awal di masa kini untuk masa depan tidak akan bisa tercapai, jadi segala usaha yang telah anda lakukan sebelumnya menjadi sia-sia

contohnya seperti kisah “pemuda di medan perang” karna meremehkan apa yang di hadapinya ia pun tewas seketika, padahal ia sudah mempertaruhkan nyawanya dan membuang waktu dan tenaganya yang akhirnya menjadi sangat sia-sia. Ya anda dan saya pun bisa juga bernasib sama seperti kisah “pemuda di medan perang” apa bila menyepelekan realita yang sedang di hadapi.

Masih bingung tentang realita? ngga papa kok, saya akan kasih sebuah contoh kasus lagi untuk anda. selamat membaca lagi


“Pemuda dan tanki bensin”

Contoh kasus : Anda sudah membuat janji di malam minggu dengan kekasih anda untuk menonton film di sebuah bioskop pukul 21:00, sebelum pergi anda tahu bahwa bensin anda tinggal beberapa liter lagi, sedangkan perjalanan anda dari rumah sampai ketujuan cukup jauh jaraknya. di dekat rumah anda ada pom bensin, namun karna anda merasa bahwa mobil anda tidak akan mogok karena anda rasa anda akan ngebut dengan kecepatan penuh karena anda lewat jalan tol maka anda malas untuk mengisi bensin. Anda pun berpikir akan mnegisi bensin setelah anda pulang dari malam mingguan bersama kekasih anda, kini anda pun memasuki mobil dan memulai perjalanan. Awalnya semuanya berjalan dengan lancar, namun tiba-tiba di tengah jalan mobil anda pun mogok padahal perjalanan anda bisa dibilang masih cukup jauh dari tujuan. jam pun sudah menujukan pukul 20:55. Anda pun mulai merasa sangat panik dan bingung untuk mengatasi masalah tersebut, namun tiba-tiba anda menerima telpon dari kekasih anda yang mengatakan ” kamu di mana sih? sekarang sudah pukul 21:00? ” anda pun berbohong pada pasangan anda “tenang yang, sebentar lagi aku sampai” namun setelah ditunggu cukup lama oleh kekasih anda, anda tidak juga datang. Akibatnya kekasih anda marah dan mengatakan ” kok kamu kaya gini sih ngga tepat waktu, udah deh kita ngga usah jadi nonton.. aku mau pulang saja” anda pun melontarkan berjuta-juta alasan namun sayangnya kekasih anda tidak mempedulikan anda. akhirnya anda memutuskan untuk pulang kerumah setelah ber jam-jam berhasil menemukan pom bensin, anda pun tidur dengan tidak nyenyak. Malam mingguan anda pun rusak serusak rusaknya, anda pun mulai kesal dengan diri anda sendiri. Keseokan paginya anda mendapat pesan dari kekaskih anda ” Thanks for everything…sekarang kita putus, aku ngga mau punya cwo yang ngga bisa tanggung jawab kayak kamu” anda pun hanya bisa menahan rasa kesedihan anda.

Coba bayangkan kalau dari awal tokoh “ANDA” pada kisah di atas tidak lalai dan menyepelekan masalah bensin. ya masalah yang seolah bukan masalah. mungkin saat ini dia harusnya makin di cintai oleh pasangannya.. namun… akibat menyepelekan realita yah itulah Resikonya

Have you got the point???

tak apa-apa bila anda masih belum mengerti…

saya akan buat lebih sederhana lagi ttg apa itu “Realita” dari gambaran kisah yang baru saja anda baca di atas, namun dalam bentuk point-point sebagai berikut;

1) Bila anda meremehkan realita, realita juga akan meremehkan anda.

2) Bila anda lalai/menghindari realita, anda akan terkena berbagai masalah.

3) Realita menggunakan hukum “sebab akibat” atau juga hukum ” aksi=reaksi”.

4) Masa depan Bergantung dari realita saat ini.

5) Jika anda terlalu berfokus pada masadepan, masalah yang “SAAT INI” anda hadapi akan membunuh anda .

6) Realita berperan menjadi “SEBAB”, masa depan berperan sebagai “AKIBAT” itu artinya AKIBAT AKAN MUNCUL BILA ADA SEBAB.

7) Anda cukup berfokus pada REALITA yang sedang anda hadapi saat ini saja, tak perlu memikirkan masa depan saat anda sedang menghadapi sesuatu yang sedang anda hadapi

8) Tak usah takut menghadapi realita, hadapi saja. untuk itulah alasan kenapa manusia di beri akal dan pikiran oleh tuhan agar dapat berpikir menggunakan otak dan akalnya, bukan untuk berpikir agar bisa kabur dari sesuatu saat yg sedang di hadapi di depan mata.

9) Masa kini lebih penting dari pada masa depan, anda tidak bisa berfokus pada keduanya.

Bagi saya itulah arti dari realita yang sesungguhnya. Sebelum membuat artikel ini saya sudah melakukan penelitian terhadap “REALITA” yang cukup memutar otak dan menguras tenaga…



Sekarang, saya rasa anda sudah paham betul apa itu realita versi saya

nantikan postingan dari saya yang berikutnya…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar