Sakit hati! Tak seorang pun yang bisa luput darinya. Walau
perasaan ini sangat sulit diungkapkan, namun sakit hati bisa berakibat
amarah, pedih, sedih, bahkan dendam bagi yang mengalaminya.
Ketika seseorang tersakiti, kadang sangat sulit baginya untuk memaafkan orang yang melakukannya.
Pun demikian, masih banyak yang mampu menahan diri dan menerima rasa sakit hati itu dengan lapang dada walau perasaan sudah sempat ‘terkoyak’ seperti cerita dua sahabat berikut yang salah satunya tetap mampu menahan sakit hati atas perbuatan sahabat dekatnya.
Pun demikian, masih banyak yang mampu menahan diri dan menerima rasa sakit hati itu dengan lapang dada walau perasaan sudah sempat ‘terkoyak’ seperti cerita dua sahabat berikut yang salah satunya tetap mampu menahan sakit hati atas perbuatan sahabat dekatnya.
--------
Dua sahabat sedang berjalan melalui gurun pasir. Mereka saling bercanda
dan tertawa yang menggambarkan bagaimana mereka saling memahami dan
mengerti.
Tanpa lelah dan haus, mereka terus menelusuri keringnya gurun dan
berdiskusi tentang apa saja. Tetapi entah kenapa, mereka tiba-tiba beda
pendapat dan bertengkar adu mulut. Saat pertengkaran itu, salah satu
temannya menampar wajah teman yang satu lagi. Teman yang mendapat
tamparan itu hanya diam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ia hanya
menuliskan di atas pasir di gurun itu dengan kalimat “Hari ini teman terbaikku menampar wajahku.”
Mereka terus berjalan sampai mereka menemukan sebuah oasis. Disana
mereka memutuskan untuk mandi. Namun tiba-tiba teman yang ditampar tadi
terjebak dalam lumpur dan tubuhnya mulai tenggelam dan semakin
terperosok dalam lumpur. Melihat kejadian itu, temannya yang menampar
tadi tanpa pikir panjang langsung menolong dan berhasil menyelamatkan
nyawa temannya dari isapan lumpur.
Setelah nyawanya berhasil diselamatkan, teman tadi pun menulis di atas sebuah batu "Hari ini teman terbaikku menyelamatkan hidupku.”
Teman yang telah menampar dan menyelamatkan sahabatnya bertanya
kepadanya, "Setelah aku menyakitimu, kamu menulisnya di pasir, tapi
sekarang saat aku menyelamatkanmu, kamu menulisnya di atas batu,
kenapa?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar